Apa lagi yang bisa kuucapkan ketika hatimu kemudian meragu.
Apa upayaku jika kemudian kamu menampik tiap kata yang terucap dan kembali meragu.
ragu dengan keadaan yang kamu punya. meratap hari dengan hanya menatap putaran matahari dari hari ke hari.
bernafas dalam ruang yang sama.
berdiri di atas pijakan kaki yang sama dari hari ke hari.
Jika memang ada sisi kosong untuk bisa ku tempati maka ku ingin aku ada di situ.
Jika memang ada sesak yang memaksa, maka ku ingin aku bantu legakan hatimu.
Tapi apakah kamu mengijinkan ku masuk dalam relung duka dan susahmu?
Ku tidak ingin paksakan keinginanku jika memang kamu tidak ingin.
Tapi tidak adil rasanya. Meski memang ku akui ada salahku di situ
jika pada akhirnya kamu menolakku dan tak ingin rebahkan sulitmu dalam rongga ini.
Maafkan jika kemudian kamu melihat aku tidak sempurna untukmu kini.
Tapi, bukankah kamu juga tidak sesempurna yang kamu pikir.
Jadi..... ku hanya ingin kamu bisa melihat kalau kondisimu tidak seburuk yang kamu pikir.
Masih akan ada orang yang peduli denganmu.
Kalau bukan aku, mungkin sahabat yang selama ini ada.
Aku tidak punya misi apapun. Kebetulan aku datang dan ada.
Coba bersikap jujur saja dengan perasaan yang kamu punya.
itu mungkin lebih baik.
No comments:
Post a Comment