Warga lokal menyebut Batoh So'on dalam bahasa Madura yang berarti batu bersusun. Namun, karena letaknya berada di Desa Solor maka situs ini lebih dikenal dengan sebutan Batu Solor. Belakangan, justru Batu Solor ini disebut sebut sebagai Stonehenge van Java. Kalau melihat dari komposisi serta formasi batu di Situs ini memang mirip dengan Stonehenge di Salisbury Palin, Wilshire, Inggris. Berupa tumpukan batu besar yang menjulang tinggi. Jadi, tidak ada salahnya dengan julukan itu - Stonehenge Van Java. Tapi, apa iya harus disamakan dengan sesuatu yang lebih mendunia?
Begini, Batu Solor dengan formasi menumpuk sudah menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah bentukan alam dan mengalami proses bentukan yang lama? Memiliki jenis batuan andhesit dan tidak hanya sedikit jumlah yang ada di sekelilingnya, sulit menyimpulkan jika Batu Solor adalah buatan manusia di jamannya. Kalau pun ada sejarah hubungan dengan manusia, bisa jadi ada kepercayaan masa lalu yang mengeratkan keduanya. Batu memang menjadi media budaya masa lalu pada era Megalithikum. Bahkan tidak lepas dari kesan magis. Ini sekedar hipotesa dari traveller penikmat budaya batu.