Air Terjun Kembar |
Ceritanya bermula saat kami parkir motor di salah satu halaman warga. Aku menanyakan pertanyaan sederhana, "Kenapa disebut dengan Air Terjun Jagir?"
Pria paruh baya di depanku pun menjawab, "Karena lokasinya di bawah pohon Jagir", ucapnya sambil mengarahkan telunjuknya ke arah pohon yang disebutnya sebagai pohon Jagir.
"Usia pohon itu sudah cukup tua, lebih tua dari usia Saya yang 69 tahun", begitu lanjutnya.
Kami pun mencari jawab atas rasa keinginantahuan kami lebih lanjut.
Segera kami tapaki anak tangga menurun dan berbelok kiri sesuai dengan arahan bapak tua tadi.
Di samping mushola ada dua tempat mandi yang bersekat - perempuan dan laki - laki. Terlihat jelas air keluar dari mata air di bawah Pohon Jagir yang cukup deras. Baru kali ini aku melihat langsung sumber air dari sebuah air terjun. Ini keren!!!
Dari titik ini aku bisa melihat ke bawah aliran air yang turun deras membentuk Air Terjun Jagir. Warga lainnya juga menyebut sebagai Air Terjun Pawon, karena juga memang sumber airnya keluar dari pawon atau dapur warga. Bingung? Gak perlu.
Pohon Jagir dan Pawon (dapur) warga itu kurang lebihnya sama-sama jadi sumber terbentuknya Air Terjun. Makanya penyebutan nama Air Terjun ini berbeda-beda. Pilih mana?
Air Terjun Jagir |
Petunjuk Arah ke Air Terjun |
Sebagai kawasan wisata alam yang baru, bisa dikatakan infrastrukturnya telah tertata. Kebutuhan kamar mandi dan MCK pun sudah tersedia. Sehingga rasanya tidak rugi jika kemudian aku ikutin ajakan Yuniar dan Vidi ke lokasi ini. Padahal air terjun ini tidak dalam rute perjalananku selama di Banyuwangi.
Tapi, aku terlalu mudah jatuh hati pada wisata air terjun.
Bergeming aku di tengah dua air terjun.
Pada sisi kiriku Air Terjun Jagir, dan di depanku Air Terjun Kembar.
Semacam Air Terjun Pribadi |
"Ada air terjun lagi?", tanyaku.
Yang ku tanya mengangguk.
Arah ke Ketegan |
Terpecah pada bagian tengah lantaran ada batu yang menonjol pada sisi tebingnya. Sehingga curahan air pun tersebar, namun jatuh pada semacam kolam tepat di bawahnya.
Airnya jernih, dan tidak seberapa dalam. Hanya anak-anak warga lokal yang ada di dalam kolam. Tidak banyak yang berenang. Sebelumnya juga ada sepasang turis mancanegara yang sempatkan mandi sebelum tadi aku mendekat ke air terjun ini.
Sumber Mata Air |
Sempat muncul keraguan.
Tapi sisa waktu di lokasi ini adalah kebebasan berenang di kolam. Iya, akhirnya aku putuskan untuk berenang. Tidak peduli lagi jika harus melanjutkan perjalanan dengan baju dalam kondisi basah.
Sedetik kemudian kolam air terjun ini seakan milik pribadi. Karena memang tidak satu pun yang berenang kecuali aku. Aku tahu betul cara menyenangkan diri di tengah perjalanan ini. Dengan teman baru dan juga dengan kondisi alam yang menenangkan.
Puas berendam dan berenang, perjalanan kami lanjutkan ke air terjun ketiga - Air Terjun Kategan.
Air Terjun Ketegan |
Jalan ke Air Terjun Ketegan |
Tapi, benar, Air Terjun ini lebih tinggi dari dua air terjun sebelumnya.
Tidak cukup puas berenang dan berendam di Air Terjun Kembar, aku pun kembali berenang dan berendam di Kalibendo. Aha!!!
Dan semua keindahan wisata air ini kunikmati dengan gratis.
No comments:
Post a Comment