Sempat membayangkan cerita orang tua dulu, kalau Padang Arafah itu tandus, kering, dan panas. Tak ada pohon untuk berteduh. Kemudian membayangkan saat jemaah haji dahulu wukuf hanya berlindung pada tenda yang hanya dipasangan pada saat musim haji saja. Pasti panas.Namun, ternyata Padang Arafah kini sudah menghijau.
Teduh, begitu kesanku saat mobil yang kutumpangi mulai masuk ke kawasan seluas 5,5 x 3,5 kilometer ini.
Di tengah terik matahari Padang Arafah ternyata banyak berjajar pohon - pohon perimbun. Pohon ini yang kemudian ku ketahui bernama Pohon Soekarno. Mengambil jalan memutar dan diajak berkeliling terlebih dahulu membawa keberuntungan bagiku. Dengan begitu, aku mendapat kesempatan lebih banyak melihat hijaunya Padang Arafah. Baik itu tiap sudut jalan, tepian jalan, atau di dalam area tenda jemaah haji juga tertanam Pohon Soekarno.
Iya, ada Soekarno di Padang Arafah.
