Monday, August 25, 2014

Cari Jodoh di James Bond Island

Rute Baru di Koh Tapu (James Bond Island)
James Bond Island adalah tur urutan dua yang paling dicari wisatawan yang berkunjung ke kawasan Laut Andaman dan sekitarnya, seperti Phuket, Krabi, dan Ao Nang. Letaknya di Provinsi Phang Nga - satu setengah jam berkendara dari Ao Nang, dan merupakan bagian dari Taman Wisata Bahari Ao Phang Nga.
Tarif tur sebesar 1000 baht dengan durasi perjalanan 8 jam. Mulai dari pukul 8:30 pagi hingga pukul 5 sore. Dan sama seperti tur kebanyakan, ini adalah open tur. Peserta digabung dengan peserta lainnya. Berangkat dari satu kota dengan minivan - bertemu dengan satu grup lainnya di sebuah titik pertemuan. Bersama kemudian berangkat ke tujuan wisata.
Bisa dibilang aku beruntung mendapatkan harga paket tur sebesar 1000 Baht. Padahal, harga awal yang ku dapat sebesar 1500 Baht. Banyak pertimbangan untuk ikut tur dengan tarif semahal itu. Hampir saja aku memilih berada di Ao Nang seharian penuh, jika gagal ikut tur ini. Tapi, aku ikut, tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Aku sebenarnya riskan berada di dalam sebuah minivan dalam waktu yang lama, meski hanya satu setengah jam saja. Rasa bosan, perasaan nggak nyaman dalam perjalanan, apalagi jika buta tentang medan. Berkali-kali aku tanyakan hal ini, hal itu dan lain-lain ke petugas hotel. Dan tak sekali pula, ia meyakinkan aku kalau perjalanan ini akan nyaman, dan tidak ada yang perlu ditakutkan. Well, aku tidak takut, hanya merasa kurang nyaman saja.
Welcome to James Bond Island
Sampai pada akhirnya, ia menelepon ke operator tur perihal masalah yang aku alami. Dan entah, apa yang mereka bicarakan di telepon. Yang jelas, saat pembicaraan keduanya selesai, ia bilang aku bisa duduk di kursi depan, agar bisa lihat pemandangan, sehingga nyaman dalam perjalanan. Mmmmm.
Long Tail menuju James Bond Island
Sejurus kemudian aku dapat ide, "Iya, duduk di depan adalah tepat untuk saya, karena saya punya masalah lutut kalau duduk terlalu lama", aku berbohong.
Keesokan harinya, guide datang ke hotel, memanggil namaku, dan menyuruhku duduk di depan, samping sopir. Padahal yang ku tahu kursi itu khusus untuk guide.
"Kamu duduk di depan, biar lutut kamu nyaman dan tidak sakit", ucapnya.
Tetiba hening.
Aku menoleh ke petugas hotel sambil mengangkat bahu.
"Saya bilang ke mereka, kamu punya masalah lutut. Jadi, saya minta kamu duduk di depan," ucapnya.
Dan permintaan tidak langsungku itu ternyata sudah tercatat dalam daftar tamu.
Di titik ini, aku kasih jempol atas kepedulian dan layanan mereka yang mau memperhatikan kebutuhan tamu.
Khao Ping - Kan - Batu Bersanda
Setelah sempat istirahat di pom bensin dan menikmati buah lokal, kami tiba di pelabuhan Taman Nasional Phang Nga sekira pukul 11 siang. Kami kemudian pindah ke transportasi air, berupa longtail - perahu tradisional Thailand menuju tujuan pertama kami, James Bond Island. Yang perlu dijadikan catatan adalah perbedaan tarif tur berdasarkan transportasi yang kita gunakan - speedboat pasti lebih mahal dari pada longtail.
Pulau yang ku kunjungi ini sebenarnya bernama pulau Koh Tapu yang berarti Pulau Kuku. Lebih dikenal sebagai James Bond Island lantaran di tahun 1974 pulau ini dijadikan lokasi pengambilan gambar film James Bond - The Man with The Golden Gun, yang dibintangi Roger Moore.
Wisatawan biasanya berfoto dengan latar batu yang menjulang setinggi 20-an meter. Batu ini kontras dengan alam sekitarnya. Cukup berwisatanya? Mestinya tidak.
Tarif James Bond Island
Ada fenomena alam yang sukses menghentikan saya cukup lama. Yaitu dengan adanya prasasti Koh Ping Kan - Saling Membelakangi Pulau. Dinamakan seperti itu, karena ada dua batu yang menjulang namun dalam posisi bersandar satu sama lain. Kedua batu itu mewakili perempuan dan pria yang saling mendukung satu sama lain. Begitu berdasar cerita lokal yang ku dapat dari guideku. Dan ternyata, Raja Thailand Rama V (1868 - 1910) pernah mengunjungi pulau ini, ada lima prasasti sebagai bukti kehadiran mereka.
Suwankuha Temple
Tapi, sayangnya, legenda cerita warga lokal dan fenomena Koh Ping Kan kurang populer dari sesi foto bergaya James Bond. Bagi warga lokal Thailand sendiri, ada keyakinan, jika telah berada di lokasi ini, mereka - sepasang kekasih - akan mencoba berlutut bersama dan berdoa menghadap batu untuk keabadian cinta mereka.
Next stop, makan siang, setelah sebelumnya olahraga mana suka - canoing.
Makan siang kali ini berada di Koh Panyi dengan set menu. Menariknya Koh Panyi ini adalah sebuah perkampungan terapung yang dihuni kaum muslim. Konon, penghuni pertama pulau ini adalah nelayan muslim dari Indonesia.
Menelusuri perkampungan ini menjadi jauh lebih menarik dari menu makan siang itu sendiri.
Masjid di Koh Panyi
Aku mencoba merasakan denyut kehidupan warga sini dengan menelusuri gang-gang yang mirip labirin dengan kanan kiri berjejer toko suvenir dan kebutuhan hidup warga. Sementara di ujung pulau ada sebuah masjid bernama Masjid Darussalam. Aku sempatkan untuk sholat zuhur untuk kemudian melanjutkan makan siangku.
Yes, Its me
Meski badanku dan lelah, tapi ternyata masih ada satu tujuan lagi - Suwankuha Temple atau The Monkey Cave Temple. Lokasinya menuju arah pulang, namun tidak jauh dari Taman Nasional Phang Nga. Di sebut The Monkey Cave Temple, karena memang gua ini monyet berkeliaran dengan bebas. Tapi, tentu saja daya tariknya bukan itu saja, melainkan ada patung Sleeping Budha sepanjang 15 meter. Lokasi ini berada di dalam gua yang terbentuk dari limestone, dan Tam Yai tempat di mana Sleeping Budha berada, adalah yang terbesar.
Dengan 1000 baht itu rasanya banyak yang aku dapat. Memang, sih, durasi perjalanan yang menyita waktu. Belum lagi harus menggunakan perahu dengan jangkauan antar satu lokasi yang bisa dibilang tidak dekat. Tapi, puas. Karena teramat lelahnya aku memilih tidur sepanjang perjalanan pulang. Tidak lagi berada di sisi sopir, tapi pindah ke kursi belakang.
"Its ok, I'm fine!", ucapku saat diketahuinya aku pindah kursi.
Iya, aku sudah menemukan kenyamanan di separuh perjalanan tadi.

No comments:

Post a Comment