Sunday, August 24, 2014

Tujuh Jam Berteman dengan Phi Phi Island

Di Maya Bay
Masih setengah bernyawa, ku paksa badan beranjak dari tempat tidur.
Selain karena alarm yang membangunkan aku, dinginnya penyejuk ruangan juga paksa aku untuk.......
"Arrrrrgh aku masih ngantuk", bisikku pelan.
Kuraih ponsel di sisi kanan tempat tidurku.
Ku buka mata perlahan dan segera mematikan alarm, 5:30 pagi.
Aku mendengus, dan kemudian beringsut dari kasur menuju kamar mandi.
Wudhu, dilanjutkan sholat shubuh, untuk kemudian berlindung di balik selimut, melanjutkan tidur.
Masih ada sekira satu dua jam lagi untuk tidur, sebelum aku dijemput untuk tur hari ini ke Full Day Trip Phi Phi Island.
Dalam sekejap tur itu tak lagi menarik untukku. Cuma ingin tidur sebentar lagi.
Lagipula perlengkapan untuk seharian di laut sudah ku persiapkan sebelum tidur. Sehingga aku punya waktu leyeh-leyeh. Perlengkapan itu ku sesakkan semua ke dalam dry bag.
Oke, aku berusaha menggenapkan tidurku untuk beberapa jam ke depan. Tapi, yang ada justru menjadi gelisah.
Perlengkapan ke Laut
Sisa menuju waktu penjemputan akhirnya ku gunakan untuk berseluncur ke Facebook, Twitter, posting foto mana suka ke Instagram. Ngusilin temen-temen di Blackberry messanger, pun di Whatsap. Semua ku lakukan masih dalam lindungan selimut. Halah.
Dan, tetiba kangen ngomong bahasa Indonesia. Ini serius. Dan ku lepas kangenku itu dengan berbicara sendiri di depan kaca, di kamar mandi. Tidak, ini hanya bercanda.
Tapi, aku kali ini nggak bercanda, aku lapar.
Sisa roti sobek yang kuremas hingga tidak berbentuk itu, ku makan sambil menuruni tangga menuju lobi hotel.
Tidak ada lagi Jessica. Hanya pegawai hotel lainnya.
Tarif Full Day Trip Phi Phi Island
"Selamat pagi!", sapaku ke mereka - salahku tidak menanyakan nama mereka.
Mereka memberi salam balik kepadaku.
"Hari ini saya punya rencana ke Phi Phi Island", ucapku.
Kemudian salah satu dari mereka mengecek berkas pesanan tur.
"Room 306, Full Day Trip PhiPhi Islands with Speedboat?".
"Ya, benar sekali",
Aku kemudian mengeluarkan lembaran seribu baht dan seratus baht, a.k.a 1100 Baht.
Koh Phi Phi National Park
Total harga itu mencakup fasilitas antar jemput dari dan kembali ke hotel, berikut makan siang - sepuasnya. Durasi perjalanan selama 7 jam, yang dimulai pada pukul 9 pagi hingga 4 sore. Dengan itineraire, ke Bamboo Island, Viking Cave, Pileh Bay, Maya Bay, Phi Phi Don Island, dan Monkey Beach. Jujur, selain banyaknya rute selama 7 jam itu, bagian yang paling aku suka adalah makan siang sepuasnya.
Tak berapa lama sebuah mobil jeep berhenti di depan hotel. Pria Thailand berperawakan sedang masuk ke lobi sambil membawa beberapa lembar kertas, kemudian menerikan namaku, "Prihadi, room 306".
"Yes, its me!".
Bamboo Island
Berbaju lengan buntung, celana pendek, berbalut sunscreen tebal, aku siap berjemur matahari di atas langit Krabi.
Sebagai bagian dari open tour, aku tidak sendiri.
Masih ada 34 peserta. Itu berarti aku harus menunggu peserta lainnya.
Dan masih ada group dari open tour milik operator lainnya yang berkumpul di kawasan pelabuhan penyebrangan di Ao Nang.
Viking Cave
Mungkin saat ini, aku terlalu pede. Cuma seorang diri tanpa seorang teman pun.
Sok keasikan sendiri. Cuma berbekal dry bag, tongsis, dan kamera.
Sementara, perlahan ku amati satu persatu peserta lainnya, mereka berdua, bertujuh, bahkan ada yang satu keluarga. Pfuih. Semangat!
Sejurus kemudian, speedboat meluncur ke tujuan pertama - Bamboo Island.
Aku duduk di depan dengan resiko mendapat terpaan angin super kencang, dan terkena sinar matahari langsung. Tapi, ini pilihan. Karena, buat ku tidak butuh waktu lama untuk memiliki teman baru.
Yes, dua orang berkewarganegaraan Tiongkok - seusiaku. Satu berkewarganegaraan Belanda Fredi - sudah cukup usia (baca: tua), dan satu lagi.......
Pileh Bay
Bisa jadi lady boy atau shemale, sejauh yang kutahu banyak berdomisili di Bangkok. Tapi, seseorang yang tepat berada di depanku berasal dari Krabi. Dan dia sudah cukup akrab dengan teman baruku asal Tiongkok ini. Dia tidak sendiri, masih ada enam teman lainnya di sisi speedboat lainnya.
Aha, seru sekali teman-teman open tour kali ini.
Ini berkah lah untuk tujuh jam bersama 34 peserta tur lainnya, dari India, Singapura, juga Thailand. Sekedar ngobrol, berbagai cerita negara masing-masing, dan tentunya pekerjaan.
"Apa kerja kamu?" tanya Fredi sekali waktu.
"Blog traveller", jawabku.
"Banyak followermu?".
"Sedikit. Saya pemula".
"Darimana kamu membiayai tiap perjalananmu?".
"Mmmmm mulai meragukanku, nih," bisikku pelan.
"Saya punya pekerjaan utama", jawabku singkat.
Long Tail Perahu di Phi Phi Don Island
"Apa?",
Doh. Selanjutnya aku memilih mengalihkan jawaban ke hal lain, daripada menjawab pekerjaan utamaku.
Bisa jadi, Maya Bay adalah tujuan favorit bagi semua orang yang ingin ke kawasan Phi Phi Island. Tentu saja lantaran tempat ini pernah menjadi lokasi shoting film 'Beach' yang diperankan Leonardo DiCaprio. Ini terlihat dari banyaknya speedboat yang merapat ke bibir pantai. Foto-foto Maya Bay yang sepi di berbagai situs perjalanan, indah dengan air berwarna hijau tosca, kandas begitu saja siang itu.
Yang ku dapat, Maya Bay sesak pengunjung. Bahkan, agar tidak terjadi penumpukan speedboat dan pengunjung, waktu berada di lokasi ini pun dibatasi - 45 menit saja. Dan karena begitu sesaknya, berenang pun sudah tidak memungkinkan. Resiko dengan baling-baling mesin. Memang banyak yang menyarankan untuk tiba di Maya Bay sepagi mungkin.
Jam terus berjalan, dan
Di Maya Bay
satu persatu tujuan telah kami jejaki. Perlahan kami mulai kenal satu sama lain. Tidak hanya aku dengan sesama peserta di baris paling depan, tapi juga peserta yang duduk di sisi lain speedboat. Kami mulai akrab dengan dimulai beberapa kepentingan. Semisal, minta tolong difoto dengan latar belakang objek tertentu. Aku yang diketahui seorang diri tanpa teman di tur ini di ajak satu meja saat makan siang. Kemudian diajak berjalan-jalan sekitar Phi Phi Don Islands usai makan siang, sambil nunggu ke tujuan berikutnya, kembali ke Ao Nang.

No comments:

Post a Comment