Transportasi Lokal di Ao Nang |
"Krabi? Dimana, tuh?"
"Ngapain ke Krabi?"
Yah, begitulah pertanyaan yang terlontar dari teman-teman saat mereka tahu aku akan ke Krabi - Ao Nang tepatnya. Aku pun hanya menjawab kalau aku ingin ke Phi Phi Islands.
Beda dengan Phuket, Krabi memang kurang begitu populer. Bahkan bisa dibilang beyond of destination. Tapi, bagiku Krabi adalah pintu masuk ke Thailand dengan harga yang terjangkau. Plus pilihan penerbangan yang beragam.
Catatan berikut adalah ilustrasi alternatif, dan memang jika komitmen destinasinya adalah ke Phi Phi Islands.
Pedagang Keliling Menu Halal |
Sementara penerbangan paling banyak atau setidaknya tiap hari ada adalah dari Singapura dengan Tiger Air, dan dari Kuala Lumpur - Malaysia dengan Air Asia.
Sudut Kota Ao Nang Arah Pantai |
Toko Suvenir Sepanjang Jalan |
Ao Nang Beach Kala Surut |
Krabi pun hanya sebagai kota yang begitu saja ku lalui, saat perjalanan dari bandara ke Ao Nang. Maka aku tidak berbicara banyak tentang Krabi.
Di Ao Nang, ku merasakan denyut hidup yang berjalan lamban, jika tidak ingin dibilang sepi.
Yap, Ao Nang memiliki suasana santai sebuah kota kecil. Tigapuluh hingga satu jam sudah cukup untuk bisa jelajah kota ini. Merasakan geliat industri pariwisata di Ao Nang yang terasa sekali.
Pedestrian di kota Ao Nang |
Gerai ATM dan bus Surat |
Transportasi Lokal di Ao Nang |
Garis pantainya pun dangkal. Kala itu, air laut sedang surut, sehingga bisa berjalan kaki lepas dari bibir pantai. Ini semua belum cukup, karena tebing kapur pun menjadi bonus pemandangan saat berada di Ao Nang.
Biro Perjalanan |
No comments:
Post a Comment