Rante Karassik. AD |
Yup, terkait dengan keramahan Toraja, pun ramah dengan penunjuk arah. Pagi ini, rute kembali ke arah Makale. Maka dari Rantepao, akan ada Rante Karassik, Buntu Pune, Kete Kesu, Londa, Talinga, Lemo, dan Karimba. Sementara lainnya adalah situs permakaman, hanya Talinga berupa situs pemandian.
Simple aja sih, asal cermat maka penunjuk arah menuju situs wisata makam akan mudah didapat. Karena tidak berapa lama tekan gas, aku pun sudah tiba di belokan pertama menuju Rante Karassik.
Rante Karassik. AD |
Tak lama singgah, aku pun segera kembali ke Jalan Poros Makale - Rantepao arah Makale untuk ke tujuan selanjutnya. Sekali belokan ke kiri, maka akan ada dua situs yang bisa dikunjungi - Buntu Pune dan Kete Kesu. Letak keduanya tidak berjauhan, sih.
Dan belum lama tiba di Bunte Pune, sekawanan ekor anjing sudah menghampiri mobilku sambil menggonggong. Oke deh - kecut seketika, nggak berani keluar mobil, pun Pak Ilham. Namun tidak berapa lama seorang perempuan muda keluar dari antara rumah rumah adat di Buntu Pune, menghalau kawanan anjing pergi. Saat suasana aman, aku pun lega keluar dari mobil. Perempuan muda itu belakangan ku tahu namanya Mara. Senyumnya enak dilihat, ramah banget. Ini enaknya kalau pergian seorang diri, selalu saja bertemu dengan orang-orang ramah dan baik hati. Dan bertemu warga lokal adalah sebuah keberuntungan. Karena dari mereka lah, kita bisa mendapat informasi langsung. Seperti yang Mara lakukan.
Buntu Pune. AD |
Buntu Pune. AD |
Tapi, Mara bilang, dari Panorama bisa melihat alam Rantepao langsung dari atas. Jika, itu adalah hadiah dari tapaki anak tangga, boleh juga lah.
Mara beri salam perpisahan, dan aku pun ucap terima kasih untuk keramahatamahannya. Aku berlalu setelah sebelumnya menulis buku tamu.
Buntu Pune. AD |
Buntu Pune. AD |
Usai beramah tamah dengan Mara, aku pun beramah tamah dengan traveller dari Jakarta. Tertawa lepas lah aku. Berteriak tertahan. Senang? Iyalah. Dua traveller asal Jakarta ini, sudah cukup lama di atas Panorama. Dan keduanya, shubuh tadi tiba di Rantepao, menyewa motor, dan kemudian langsung menyusuri Rantepao. Gokil.
Kami pun bersepakat untuk seharian bersama. Aku sarankan untuk bersama dengan mobilku, tapi mereka lebih memilih dengan motor. Oke, itu telah menjadi pilihan mereka. Seperti yang sudah-sudah, ini yang aku sebut dengan accidental friend - teman yang bertemu tanpa disengaja, tapi satu tujuan. Next
No comments:
Post a Comment