Dan bila Kete Kesu, Londa, serta Lemo masih berada di area terbuka, lain halnya dengan Kambira. Tempatnya terpencil, di sesaki pepohanan tinggi dan cenderung gelap. Beruntung masih ada Pak Ilham yang ku minta turun dan menemanikan, serta Reza - traveler yang ku temui di Panorama Buntu Pune. Ya, Reza dan temannya tiba di saat yang bersamaan denganku. Semaraknya seketika suasana Kambira.
Maksudku, jadi tidak terlalu sepi. Pun, kemudian ada warga lokal yang turun dan menghampiri kami. Ia beri penjelasan banyak.
Berbeda dengan kuburan sebelumnya yang diletakkan di dalam bukit dan goa, kuburan Kambira diletakkan di dalam pohon. Nama pohonnya Tara.
Pilihan pohon Tara sebagai pekuburan, karena pohon ini memiliki banyak getak yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu. Penempatan bayi sesuai dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga, maka makin tinggi letak bayi yag dikuburkan. Sementara, bayi itu pun diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka.
Untuk mencapai lokasi ini berada kurang lebih 20 km dari Rantepao, tepatnya di Kampung Kambira, kecamatan Sangalla.
No comments:
Post a Comment