Thursday, December 20, 2012

Adu Nyali di Lemo



Sepi, begitu seterusnya yang aku alami sepanjang perjalananku dari Buntu Pune, Londa, Tilanga, dan kini Lemo. Pak Ilham lebih banyak diam, konsentrasi membawa mobil. Sedang aku, masih terkantuk. Tapi, kemudian tergoda untuk melihat pemandangan menuju Lemo.
Sepi memang. Apalagi aku bepergian seorang diri. Resiko yang kadang menelengsakan hati. Tapi, kalau tidak ingat, perjalanan ini adalah perjalanan ulang tahun, maka aku memilih.....ah. Hadeuh
Gagal memang perjalanan ke Kinabalu. Dan banting stir ke Toraja. Susun itineraire sedap sekejap.
Lemo hanya 15 menit ditempuh perjalanan darat dari kota Rantepao. Dan Lemo adalah tempat yang juga wajib dikunjungi saat ke Tana Toraja. Lemo yang terletak di Desa Lemo berarti 'Jeruk' - merujuk pada tempat ini.
Setelah membayar tiket - seperti biasa tidak diberi brosur - aku menapaki jalan menuju Lemo.
Hanya aku seorang diri.
Cuma berani berdiri menghadap Lemo. Hamparan padi yang hijau tak sukses menghiburku, apalagi membujukku untuk mendekat. Masih ada seratus meter ke depan. Cukup sudah nyali ku runtuh berada di Lemo.
Berdiri di atas batu, memasang tripod, set timer dan foto - foto sendiri dengan latar belakang Lemo. Beberapa capturan foto fokus dengan framing rumah tongkonan. Itu. Ya, itu saja - lebih tidak. Rasanya ingin segera kembali. Tapi, aku sudah sejauh ini berada di Lemo. Aku sudah jauh melakukan perjalanan ke Toraja. 
Menyeramkan sudah pasti, tapi inilah yang membuatnya terlihat unik. Unik?
Dan rejeki itu memang datang dalam bentuk apapun yah.
Sepasang kekasih - halah - datang. Keduanya yang ku bantu foto saat di Tilangan. Ini saatnya minta balas jasa.
Tanpa bermaksud mengganggu keduanya, aku mengekor di belakang mereka.
Dan nyali ku menebal. Untuk selanjutnya aku menikmati Lemo. Tidak kurang apapun dengan suasana hati dan menyeramkannya dengan Londa dan Kete Kesu, Lemo pada intinya tetap menyeramkan, sih.
Sekeliling Lemo sudah banyak diisi makam. Di dalam lubang-lubang batu inilah ditemui patung-patung dari mereka yang sudah meninggal.
Sebuah rumah kecil di dekat Lemo menawarkan kerajinan tangan berupa Tau-tau. Aku beli sepasang ukuran kecil, tanda mata dari Lemo. Next

No comments:

Post a Comment