|
Bus Bandara Krabi |
Sabtu, 23 Agustus aku telah tiba di Krabi, Thailand. Sudah 3 hari ku meninggalkan Indonesia - 21 Agustus. Sudah 3 negara kini tercatat dalam lembaran pasporku. Ya, Singapura, Malaysia, dan kini Thailand. Tak sedikit yang meragukan bagaimana aku bisa mengatur ketatnya jadwal perjalananku, apalagi jika harus menghitung tenaga yang terbuang tanpa bisa menikmati pada tiap lokasi yang ku kunjungi.
Well, ini bukan sekedar nikmat atau tidak nikmat di sebuah perjalanan. Tapi, lebih bagaimana memutuskan prioritas dan disiplin waktu. Mengalahkan perasaan, dan memenangkan logika. Ini flashtrip, dan buatku ini yang ku sebut petualangan - meski harus seorang diri.
16:40 pesawat Air Asia yang membawaku dari Kuala Lumpur tiba di Krabi International Airport. Ini adalah penerbangan terburuk yang ku alami. Turbulence nggak ada hentinya mengguncang lambung pesawat sejak take off hingga landing. Sungguh tidak menyenangkan, bahkan hampir saja aku mabuk udara.
Bandara Krabi tidaklah luas. Sore itu pun hanya tiga pesawat yang parkir. Shuttle bus kemudian mendekati bibir tangga, penumpang tertib masuk ke shuttle yang selanjutnya menghantar ke terminal kedatangan. Pikirku jauh, nyatanya, hanya sekali gas, shuttle bus telah tiba. Ini sebenarnya pun cukup berjalan kaki saja.
Di dalam terminal kedatangan hanya berisi kami, penumpang yang baru saja mendarat. Saat akan clearence imigrasi pun tidak ada petugas yang stand by. Tutup.